Adriano Galliani, eksekutif Monza yang memiliki sejarah panjang sebagai CEO AC Milan, baru-baru ini mengungkapkan detail menarik seputar saga transfer Francesco Camarda, talenta muda Milan. Dalam wawancara dengan Sky Sport menjelang derby Milan, Galliani menjelaskan mengapa striker muda berusia 16 tahun tersebut tidak jadi pindah ke Monza seperti yang sebelumnya diperkirakan.
Ketika ditanya tentang derby, Galliani memilih untuk tetap netral. Ia mengatakan, “Tentu saja, 31 tahun di Milan adalah waktu yang lama. Tidak ada prediksi…”
Galliani juga memberikan komentar mengenai perekrutan terbaru Milan, Santiago Gimenez, dan memuji langkah klub dalam mendapatkan pemain tersebut. “Dia sangat kuat, selamat kepada Milan atas perolehan ini,” ujarnya.
Namun, yang paling menarik adalah penjelasan Galliani mengenai situasi Camarda. Ia menjelaskan, “Teman saya Ibra, yang masih dengan penuh kasih memanggil saya ‘bos’, mengatakan bahwa untuk perkembangan anak ini, lebih baik dia tetap di Milan. Saya harus menerimanya.”
Pernyataan Galliani menunjukkan betapa pentingnya peran Zlatan Ibrahimovic dalam pengambilan keputusan terkait masa depan Camarda. Dengan pengalaman dan pengaruhnya, Ibrahimovic tampaknya menjadi sosok yang sangat diperhitungkan dalam perkembangan pemain muda di klub. Keputusan ini tidak hanya menunjukkan perhatian Ibrahimovic terhadap talenta muda, tetapi juga mencerminkan filosofi Milan dalam membina generasi pemain yang akan datang.
Dengan demikian, fans Milan dapat merasa optimis mengenai masa depan klub dan potensi pemain muda seperti Camarda. Keberadaan Ibrahimovic sebagai mentor dapat menjadi faktor kunci dalam membantu mereka berkembang menjadi pemain yang lebih baik.
