Giuseppe Rossi, mantan pemain yang sangat dicintai di La Liga, baru-baru ini mengenang kembali masa-masa awal kariernya di Manchester United. Dikenal dengan julukan Pepito, Rossi mencetak banyak gol untuk klub-klub seperti Villarreal, Levante, dan Celta di Spanyol. Dalam acara Pepito Day, sebuah pertandingan perpisahan yang diadakan oleh mantan klubnya, Fiorentina, Rossi berbagi cerita menarik tentang perjalanan kariernya, termasuk pengalaman berharga saat berseragam Setan Merah.
Rossi bergabung dengan Manchester United pada tahun 2004 saat ia berusia 17 tahun. Dalam sebuah wawancara dengan Calciomercato.com, ia menceritakan bagaimana, meskipun masih muda, ia mampu mengalahkan pemain-pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney dalam permainan dua sentuhan di ruang ganti. Namun, Rossi mengakui bahwa ia selalu kalah dari Paul Scholes, yang dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di era itu.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Rossi adalah saat ia berinteraksi dengan Sir Alex Ferguson. Ia menceritakan sebuah momen ketika ia menjadi starter di pertandingan FA Cup. Saat itu, timnya tertinggal 0-1 di babak pertama, dan meskipun ia bermain baik dan bahkan mengenai tiang gawang, Ferguson memutuskan untuk menggantinya dengan Rooney. Rossi mengaku merasa bingung dengan keputusan tersebut, tetapi Ferguson melakukannya untuk memotivasi tim. “Dia marah dan bilang saya harus bermain lebih baik, meskipun saya merasa tidak layak untuk diganti. Namun, keputusan itu berhasil, kami berbalik menang 2-1,” ungkap Rossi. Keesokan harinya, Ferguson datang ke latihan dengan senyuman, seolah-olah semua sudah dilupakan.
Rossi juga mengenang Ruud Van Nistelrooy sebagai rekan setim terbaik yang pernah ia miliki. Ia mengagumi kemampuan Van Nistelrooy dalam mencetak gol dan kepemimpinannya di lapangan. Di sisi lain, ia menyebut Nemanja Vidic sebagai lawan terberat yang harus dihadapinya dalam sesi latihan. “Vidic itu seperti binatang: saya takut berhadapan dengannya karena ia bisa sangat keras. Saya harus mencari strategi untuk bisa melewatinya. Menurut saya, dia adalah salah satu bek tengah terbaik dalam dua puluh tahun terakhir,” tutup Rossi.
Dengan pengalamannya yang kaya, Giuseppe Rossi tidak hanya mengenang masa-masa indahnya di Manchester United, tetapi juga memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi para pemain muda di klub besar. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak penggemar sepak bola, terutama di Indonesia, yang selalu mengikuti perkembangan pemain-pemain bintang di liga-liga Eropa.