Gianluca Scamacca, penyerang Atalanta, telah melewatkan hampir seluruh musim ini akibat cedera. Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, ia membuka diri mengenai masa-masa sulit yang dihadapinya dan menggambarkan periode ini sebagai yang paling rumit dalam hidupnya.
Scamacca mengungkapkan, “Saya tidak bisa menyangkal bahwa ini adalah fase paling rumit dalam karier olahraga saya. Terpaksa diam begitu lama adalah pengalaman baru, tetapi juga mengajarkan saya untuk mengenal diri saya lebih baik. Sebelumnya, setiap kesulitan terasa tak teratasi, tetapi kini saya telah menemukan keseimbangan batin yang belum pernah saya miliki.”
Ketika ditanya tentang cedera yang paling sulit diterima, ia menyebutkan cedera yang dialaminya saat melawan Torino. Setelah berbulan-bulan absen, ia kembali bermain, namun harus segera ditarik keluar lagi. “Cedera di pertandingan melawan Torino, tanpa diragukan lagi. Rasanya seperti lapangan diambil dari saya tepat ketika saya mulai melihat ujung terowongan. Saya merasa terlahir kembali, tetapi dalam sekejap, semuanya kembali ke titik awal.”
Scamacca juga berbicara tentang momen tersulit dalam hidupnya, yaitu saat menyaksikan pertandingan Super Cup di awal musim. “Menonton Atalanta melawan Real Madrid dari rumah adalah salah satu momen yang ingin sekali saya alami di lapangan. Menyaksikannya di depan TV hampir tidak tertahankan. Malam itu, saya benar-benar menyadari apa artinya berada di luar lapangan.”
Musim lalu, Scamacca menunjukkan penampilan yang mengesankan dengan mencetak 12 gol di Serie A dan enam gol di Europa League, termasuk penampilan luar biasa melawan Liverpool. Kini, ia berharap bisa segera kembali ke lapangan dan membantu timnya meraih kesuksesan.