Meskipun Genoa mengalami kekalahan dari Milan dalam pertandingan Serie A minggu ini, perhatian publik justru tertuju pada aksi menarik yang dilakukan oleh para pendukung Genoa. Di Gradinata Nord, mereka memperlihatkan sebuah banner besar yang bertuliskan “Jauhi Genoa A-Cap dan Genoa Palsu”. Banner ini jelas ditujukan kepada A-Cap, yang merupakan kreditor utama dari 777 Partners, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Miami dan telah membeli klub Genoa pada tahun 2018.
Pada bulan Desember 2024, Genoa mengumumkan bahwa pengusaha asal Rumania, Dan Sucu, telah memperoleh sebagian besar saham setelah melakukan peningkatan modal sebesar 40 juta euro (sekitar 42 juta dolar AS) untuk mendapatkan 77% saham klub. Namun, langkah ini ditentang oleh A-Cap yang mengklaim bahwa mereka masih merupakan pemilik klub, meskipun dewan klub telah menyelesaikan proses penjualan.
Awal pekan ini, Pengadilan Genoa menolak upaya A-Cap untuk menghentikan akuisisi klub oleh Sucu, yang membuat para penggemar merasa perlu untuk menyampaikan protes mereka melalui banner tersebut. Kejatuhan 777 Partners pada akhir tahun 2024 meninggalkan tujuh klub sepak bola yang mereka miliki dalam kondisi keuangan yang sangat buruk dan terjebak dalam utang yang tak terbayarkan. Di antara klub-klub tersebut adalah Genoa, Sevilla, Hertha Berlin, Vasco da Gama, Melbourne Victory, dan Standard Liege. Akibatnya, mereka terpaksa menjual semua klub, termasuk Genoa yang merupakan klub sepak bola tertua di Italia.
Aksi para fans Genoa ini menunjukkan betapa pedulinya mereka terhadap masa depan klub yang mereka cintai. Dengan situasi yang masih belum menentu, dukungan dan suara mereka semakin penting untuk memastikan bahwa klub tetap berada di jalur yang benar. Momen seperti ini mengingatkan kita bahwa sepak bola lebih dari sekadar permainan; ini adalah tentang komunitas, identitas, dan sejarah yang harus dijaga.