Atalanta meraih kemenangan impresif 4-0 atas Monza di akhir pekan lalu. Namun, setelah pertandingan, suasana berubah tegang bagi pelatih Gian Piero Gasperini. Dalam laga tersebut, Ademola Lookman dan Marco Bresciannini masing-masing mencetak satu gol, sementara Charles de Ketelaere menambah dua gol di babak pertama.
Sayangnya, momen bahagia itu ternodai saat konferensi pers. Gasperini terlibat dalam pertikaian verbal dengan seorang jurnalis yang diketahui memiliki hubungan buruk dengannya. Ketika meninggalkan ruangan konferensi, Gasperini berpapasan dengan jurnalis tersebut, dan ketegangan pun memuncak. Mereka mulai saling berdebat, bahkan berhadapan langsung. Dalam keadaan marah, Gasperini menunjuk jari telunjuknya ke arah jurnalis dan menyebutnya sebagai “keledai”.
Situasi semakin memanas ketika jurnalis tersebut menyebut Gasperini sebagai “idiot”. Dalam keadaan emosi yang tinggi, pelatih Atalanta itu melemparkan buku catatannya kepada jurnalis dan juga melemparkan botol ke lantai sebagai ekspresi kemarahannya. Insiden yang berlangsung sekitar 30 detik ini tampaknya berkaitan dengan perseteruan lama antara keduanya, meskipun alasan pastinya masih belum diketahui.
Pertikaian ini menyoroti betapa tekanan di dunia sepak bola bisa mempengaruhi emosi para pelatih, terutama setelah hasil pertandingan yang cukup menjanjikan. Gasperini, yang dikenal sebagai pelatih yang passionate, tampaknya tidak bisa menahan diri dalam situasi yang penuh ketegangan ini.
Dengan kemenangan yang diraih, Atalanta kini berada dalam posisi yang baik di Serie A, namun insiden ini menunjukkan bahwa tidak semua yang terjadi di lapangan hijau berakhir dengan bahagia. Bagi para penggemar sepak bola, ini adalah pengingat bahwa di balik kesuksesan tim, ada dinamika yang kompleks antara pelatih, pemain, dan media yang bisa menciptakan situasi yang tidak terduga.