Matthijs de Ligt, bek Manchester United, mengungkapkan bahwa dia dan rekan-rekannya mengidentifikasi bek sayap Liverpool sebagai titik lemah dalam permainan mereka. Dalam wawancara setelah kemenangan mengejutkan 2-1 di Anfield, De Ligt menjelaskan bahwa ada rencana sebelumnya untuk mengeksploitasi kelemahan tersebut.
Arne Slot, pelatih Liverpool, memulai pertandingan dengan Milos Kerkez sebagai bek kiri, sementara rekrutan baru lainnya, Jeremie Frimpong, bahkan tidak masuk dalam daftar starter, dan Conor Bradley yang justru diturunkan. Ini jelas merupakan penurunan signifikan dibandingkan saat Liverpool memiliki Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson dalam performa terbaik mereka.
De Ligt menyatakan, “Kami tahu bahwa Liverpool memiliki kelemahan. Dan itu adalah bek sayap mereka.” Komentar ini tentu menjadi sinyal bahaya bagi Liverpool, yang tampak kurang solid di lini belakang musim ini. Kehadiran bek-bek baru tampaknya menjadi salah satu penyebab masalah tersebut.
Frimpong, yang diharapkan bisa menjadi pengganti Alexander-Arnold di bek kanan, ternyata cepat kehilangan kepercayaan pelatih. Dia tidak diturunkan pada pertandingan ini, sementara Dominik Szoboszlai bahkan pernah mengisi posisi bek sayap beberapa kali di musim ini. Sementara itu, Kerkez yang sebelumnya bersinar di Bournemouth tampaknya kesulitan beradaptasi dengan tuntutan di level yang lebih tinggi.
Dengan situasi ini, mungkin sudah saatnya bagi Slot untuk mempertimbangkan kembali penempatan Andrew Robertson dalam susunan pemain utama. Liverpool perlu segera menemukan solusi agar lini belakang mereka tak lagi menjadi sasaran empuk bagi lawan, terutama menjelang pertandingan-pertandingan penting yang akan datang.

