Stadio Giuseppe Sinigaglia akan menjadi saksi pertarungan menarik di Serie A saat Como menjamu AC Milan pada Selasa malam. Pertandingan ini menjadi sorotan karena mempertemukan tim yang berjuang untuk bertahan di liga dan tim yang berambisi kembali ke jajaran elit sepak bola Italia.
Como, yang dilatih oleh mantan gelandang Barcelona dan Arsenal, Cesc Fabregas, menunjukkan ketahanan yang mengesankan dalam beberapa pekan terakhir. Tim promosi ini hanya mengalami satu kekalahan dalam enam pertandingan terakhir, yang mengangkat mereka ke posisi ke-16 di klasemen. Hasil imbang 1-1 melawan Lazio, salah satu kandidat juara, di Roma menjadi bukti meningkatnya kepercayaan diri mereka dalam menghadapi kompetisi level atas.
Di sisi lain, AC Milan sedang berada dalam masa transisi. Penunjukan Sergio Conceicao sebagai pelatih kepala membawa kesuksesan instan dengan meraih Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Juventus dan Inter Milan. Namun, performa mereka di liga masih belum konsisten, terlihat dari hasil imbang mengecewakan 1-1 di kandang melawan Cagliari yang sedang berjuang. Saat ini, Rossoneri berada di posisi ke-8 dan sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga harapan mereka lolos ke Liga Champions tetap hidup.
Pertandingan ini menjanjikan duel taktik yang menarik antara pendekatan pragmatis Fabregas dan gaya permainan yang lebih ekspansif dari Conceicao. Como telah menunjukkan diri sebagai tim yang terorganisir dengan baik, mampu menyulitkan lawan-lawannya yang lebih terkenal. Penampilan mereka yang terbaru menunjukkan bahwa mereka tidak akan terintimidasi oleh reputasi Milan.
Milan, yang masih beradaptasi dengan metode Conceicao, perlu menemukan keseimbangan antara insting menyerang dan kekuatan bertahan. Kecenderungan Rossoneri untuk memulai pertandingan dengan lambat bisa dimanfaatkan oleh Como yang semakin percaya diri.
Pertarungan di lini tengah akan menjadi kunci, dengan Ismael Bennacer dari Milan kemungkinan besar akan berperan penting dalam mengatur tempo permainan. Kemampuan Como untuk mengganggu ritme Milan di area ini bisa menjadi faktor penentu peluang mereka untuk meraih hasil positif.
Di lini serang, perhatian akan tertuju pada Patrick Cutrone dari Como. Pengetahuan Cutrone tentang susunan pertahanan Milan bisa sangat berharga. Sementara itu, performa Rafael Leao di sayap kiri Milan bisa menjadi kunci untuk membongkar pertahanan Como yang kokoh.
Dalam hal berita tim, Como menghadapi tantangan besar di lini tengah, dengan Nico Paz yang berbakat absen karena cedera pergelangan kaki yang didapat saat melawan Lazio. Ketidakhadiran Sergi Roberto dan Maximo Perrone semakin memperlemah opsi mereka di tengah. Namun, kembalinya Edoardo Goldaniga dari skorsing memberikan dorongan bagi lini pertahanan mereka. Cutrone, yang merupakan mantan produk akademi Milan, akan berusaha membuktikan kemampuannya melawan klub lamanya.
Milan juga masih berjuang dengan masalah cedera, terutama di lini tengah dan serangan. Samuel Chukwueze dan Ruben Loftus-Cheek tidak tersedia, sementara Alessandro Florenzi masih dalam proses pemulihan dari cedera jangka panjang. Kembalinya Emerson Royal dari skorsing memberikan Conceicao lebih banyak pilihan di lini belakang. Dengan jadwal pertandingan yang padat di depan, termasuk laga-laga penting di Liga Champions, pelatih Milan mungkin akan melakukan rotasi dalam susunan pemainnya.
Prediksi susunan pemain yang diharapkan:
Como: Butez; Van der Brempt, Goldaniga, Kempf, Moreno; Mazzitelli, Engelhardt; Strefezza, Da Cunha, Fadera; Cutrone
Milan: Maignan; Emerson, Tomori, Thiaw, Hernandez; Fofana, Bennacer; Pulisic, Reijnders, Leao; Morata
Pertandingan ini merupakan momen krusial bagi kedua tim. Como, yang termotivasi oleh performa terbaru mereka, akan melihat ini sebagai kesempatan untuk meraih kemenangan besar dan menjauh dari zona degradasi. Sementara itu, Milan tidak bisa lagi kehilangan poin jika ingin bersaing serius untuk kualifikasi Liga Champions.
Prediksi: Como 1-2 Milan