Barcelona telah berupaya selama berbulan-bulan untuk kembali ke aturan 1:1 La Liga, yang akan memudahkan mereka dalam merekrut dan mendaftarkan pemain baru. Namun, tampaknya usaha ini akan sia-sia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Barcelona tengah berjuang mengatasi masalah keuangan yang menghambat mereka untuk mendaftarkan Gerard Martin, Wojciech Szczesny, Roony Bardghji, dan Marc Bernal. Mereka bahkan baru saja berhasil mendaftarkan Joan Garcia dan Marcus Rashford sebelum pertandingan pembuka La Liga akhir pekan lalu.
Kepergian beberapa pemain telah membantu Barcelona, tetapi di sisi lain, mereka juga sedang berusaha mendapatkan persetujuan untuk sewa kursi VIP senilai €100 juta kepada Forta Advisors dan New Era Visionary Group. Sayangnya, waktu sepertinya tidak berpihak pada mereka.
Menurut laporan RAC1 (melalui Sport), sangat sulit bagi Barcelona untuk menutup bursa transfer sesuai dengan aturan 1:1 La Liga. Hingga saat ini, mereka belum mendapatkan persetujuan dari Crowe untuk operasi kursi VIP, dan perasaan di dalam klub adalah bahwa persetujuan tersebut tidak akan datang sebelum jendela transfer musim panas ditutup pada awal September.
La Liga tidak dapat menerima transaksi kursi VIP sampai ada izin yang diberikan. Jika kursi VIP disetujui oleh Crowe dan kemudian diterima oleh La Liga, hal ini akan memungkinkan Barcelona untuk kembali ke aturan 1:1. Namun, semua itu tidak bisa terjadi sebelum auditor memberikan lampu hijau, yang menyebabkan frustrasi di dalam klub.
Sebagai alternatif, Barcelona telah mengeksplorasi opsi Plan B untuk kembali ke aturan 1:1, yaitu dengan menjual Marc Casado. Klub terbuka untuk tawaran bagi gelandang berusia 21 tahun ini, meskipun akan sulit untuk melakukan penjualan karena sang pemain tidak berniat meninggalkan klub sebelum jendela transfer musim panas ditutup.
Dengan situasi yang semakin mendesak, Barcelona harus segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah keuangan mereka agar bisa bersaing di La Liga. Apakah mereka akan berhasil? Hanya waktu yang bisa menjawab.