Atletico Madrid mengalami kekalahan tipis dalam laga dramatis melawan Liverpool di pertandingan perdana Liga Champions musim ini pada hari Rabu. Los Colchoneros tertinggal dua gol dalam enam menit pertama, namun berhasil bangkit dengan dua gol dari Marcos Llorente. Sayangnya, Virgil van Dijk mencetak gol penentu di masa tambahan waktu, membawa Liverpool meraih kemenangan.
Pelatih Atletico, Diego Simeone, memberikan komentar mengenai jalannya pertandingan di Anfield. “Tim kami tidak memulai dengan baik, kami tidak memiliki keberuntungan pada gol pertama yang membuat kami keluar dari rencana yang telah disusun. Kemudian datang gol kedua, yang merupakan gol yang hebat. Namun, tim menunjukkan semangat, kerja keras, dan kualitas, mulai menyamakan permainan, dan menunjukkan bahwa kami ada di dalamnya. Kami menutup babak pertama dengan gol Llorente yang membuat skor menjadi 2-1, yang memberikan semangat,” ungkap Simeone.
Di babak kedua, Atletico juga meningkatkan performa, bermain dengan lebih tenang. “Kami mengalami beberapa serangan balik karena mereka sangat baik, tetapi kami tetap bertahan. Gol penyama kedudukan 2-2 muncul dan kemudian gol hebat dari Van Dijk, yang sangat mengesankan. Ini meninggalkan rasa pahit dari kekalahan, tetapi juga semangat yang harus dimiliki untuk bermain di Atletico,” tambahnya.
Simeone juga berbicara mengenai insiden kartu merah yang diterimanya setelah gol terakhir Liverpool. Ia menjelaskan, “Kami berada di tempat di mana kami tidak memiliki hak untuk bereaksi. Tidak benar jika kami bereaksi karena kami adalah protagonis, tetapi sama seperti kami berjuang melawan rasisme dan penghinaan terhadap pemain, bangku cadangan saling berdekatan dan tidak mudah menerima penghinaan sepanjang pertandingan. Gol ketiga datang dan selain penghinaan itu ada juga isyarat, dan saya hanyalah seorang manusia.”
Simeone melanjutkan, “Kami selalu berbicara tentang peduli dan menghormati… tetapi mereka menghina Anda sepanjang pertandingan dari belakang. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena saya pelatih. Reaksi saya tidak dapat dibenarkan, tetapi setelah 90 menit dihina, itu tidak mudah. Wasit memberi tahu saya bahwa dia memahami situasinya. Semoga Liverpool dapat memperbaiki bagian itu, dan ketika mereka mengidentifikasi orang yang melakukan itu, semoga ada konsekuensinya.”
“Saya tidak akan menjelaskan mengapa penghinaan itu terjadi. Dari sisi saya, saya harus menjaga tempat, mendukung semua yang terjadi di belakang bangku cadangan, dan sampai masyarakat dapat menyelesaikannya. Setiap pelatih harus hidup dengan itu karena ini terjadi sepanjang waktu.”
Dengan hasil ini, Atletico Madrid harus segera bangkit dan memperbaiki performa mereka di laga-laga berikutnya. Penggemar di Indonesia tentu berharap tim kesayangan mereka bisa segera menemukan kembali ritme permainan yang baik di kompetisi Eropa.
