Site icon Pemain12.com

Arya Sinulingga Minta Tak Ada Dikotomi Pemain Timnas

PSSI Minta Tak Ada Dikotomi Soal Pemain Naturalisasi dan Lokal

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, meminta tak ada dikotomi lagi soal pemain naturalisasi dan pemain lokal. Menurut Arya, setiap individu yang punya darah Indonesia, asal memenuhi syarat kualitas dan dibutuhkan, bisa membela Timnas. Arya tak ingin ada dikotomi soal pemain Timnas ini.

Yang dimaksud Arya dengan dikotomi adalah pemisahan antara pemain naturalisasi dan lokal. Saat sudah membela Timnas, semua pemain atas nama Merah Putih dan bukan hal lainnya. “Jadi jangan dikotomikan. Sepanjang Anda punya darah Indonesia, Anda berhak dan Anda ingin jadi warga negara Indonesia, dan Anda kebetulan pemain bagus, kenapa tidak?” kata Arya.

Arya juga mencontohkan bahwa Timnas dari negara-negara lain juga tidak hanya mengambil pemain dari liga domestik mereka. Hal ini untuk menegaskan bahwa pemain berdarah Indonesia di luar negeri juga berpotensi besar untuk membela Timnas.

Terkait semakin gencarnya PSSI menaturalisasi pemain keturunan, itu semata memfasilitasi pemain berdarah Indonesia di luar negeri. Karena pemain itu punya kualitas, ia dipanggil. “Anaknya ingin [bermain di Timnas Indonesia], orang Indonesia, masa mau dilarang? Jadi kita jangan juga menghilangkan potensi-potensi itu. Saya tidak mau kita dikotomikan,” kata Arya.

Namun, Arya juga menegaskan bahwa naturalisasi bukan jalan pintas untuk jangka pendek. PSSI tetap mengutamakan perbaikan kualitas kompetisi dan pembinaan di dalam negeri. Salah satu target PSSI dalam periode kepengurusan Erick Thohir adalah memiliki data jumlah pemain Timnas Indonesia lebih dari 100, yang diambil dari kompetisi dan diaspora.

Arya juga mengingatkan bahwa dari jumlah pemain Timnas yang biasanya didaftarkan dan dimainkan, hanya sekitar 50 orang. Oleh karena itu, memiliki lebih dari 100 pemain akan memberikan kebebasan untuk memilih pemain mana yang layak untuk dimainkan. Ini bukan hanya soal naturalisasi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas kompetisi.

Exit mobile version