Site icon Pemain12.com

Arsenal Harus Cetak 96-100 Poin untuk Rebut Gelar Liga

Mikel Arteta Yakin Arsenal Harus Raih 96-100 Poin untuk Juarai Liga

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, meyakini bahwa Arsenal harus meraih antara 96 hingga 100 poin untuk bisa mengalahkan Manchester City dan Liverpool dalam perebutan gelar juara. Arteta yakin bahwa salah satu dari ketiga klub tersebut akan mengangkat trofi Liga Premier pada akhir musim, dan meskipun City tetap menjadi favorit, tiga hasil imbang berturut-turut telah memungkinkan rival mereka untuk melampaui mereka di tabel klasemen. Setelah 14 pertandingan, Arsenal memimpin dalam perebutan gelar dengan 33 poin, unggul dua poin dari Liverpool dan tiga poin dari City.

Arsenal diharapkan untuk setidaknya mempertahankan keunggulan tersebut ketika mereka bertandang ke Luton yang sedang kesulitan pada hari Selasa, sementara Liverpool mengunjungi Sheffield United dan City menghadapi ujian sulit di Aston Villa. Namun, City dan Liverpool telah menunjukkan performa yang sangat baik dalam beberapa musim terakhir dan keduanya telah memenangkan gelar dengan jumlah poin tertinggi dalam sejarah Liga Premier. City memenangkan gelar pada musim 2017/18 dengan 100 poin dan Liverpool meraih 99 poin pada musim 2019/20, sementara pada musim 2018/19 City meraih 98 poin, hanya unggul satu poin dari Liverpool.

Arteta percaya bahwa timnya harus menyamai pencapaian tersebut jika mereka ingin mengakhiri penantian 20 tahun mereka untuk meraih gelar juara Liga. Dalam konferensi pers sebelum pertandingan kontra Luton, manajer Arsenal mengatakan, “Apakah saya memiliki target? Ya. Saya pikir dengan meraih 96-100 poin, Anda bisa memenangkan liga. Itu adalah keunggulan yang dibutuhkan.” Berdasarkan logika Arteta, Arsenal hanya bisa kehilangan sembilan poin lagi musim ini, sebuah tugas yang berat mengingat timnya menyelesaikan musim lalu dengan 84 poin, lima poin lebih sedikit dari juara City.

Ditanya mengenai kesalahan terbaru City, Arteta menambahkan, “Apakah saya merasa termotivasi dari itu? Tidak. Motivasi datang dari menonton tim bermain, melihat bagaimana mereka berperilaku setiap hari, seberapa lapar dan siap mereka mendekati setiap sesi latihan. Itulah yang memberi saya motivasi. Apa yang dilakukan orang lain adalah sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan. Saya berpikir tentang bagaimana kita akan bermain lebih baik besok dan lebih konsisten, sulit untuk dikalahkan, dan hal-hal yang perlu kita perbaiki serta bagaimana kita dapat menggunakan pemain kami dengan cara terbaik untuk menang. Masih ada perjalanan panjang yang menantang di depan kita.”

Exit mobile version