Apakah kalian tahu bahwa liga Spanyol tidak hanya sebatas tentang pertandingan yang seru dan tim-tim hebat yang berlaga di lapangan hijau? Ternyata, ada hal mengejutkan yang terjadi di luar lapangan yang melibatkan salah satu anggota grup suporter radikal dari tim Osasuna, yaitu ‘Indar Gorri’.
Pada hari Senin yang cukup mengejutkan, Anggota Indar Gorri telah ditangkap oleh Kepolisian Nasional Spanyol atas tuduhan penyebaran kebencian terhadap pemain sepakbola Israel, Shon Weissman. Aksi penangkapan ini dipicu oleh postingan yang dibuat melalui akun media sosial Indar Gorri yang merespon kunjungan Shon Weissman ke Stadion El Sadar di Pamplona.
Dilansir dari sumber kepolisian, Indar Gorri melakukan postingan kontroversial terkait pendapat Shon Weissman yang mendukung tindakan genosida Israel terhadap rakyat Palestina. Mereka juga mencatat bahwa Shon Weissman meminta agar 200 ton bom dijatuhkan ke Gaza, yang merupakan daerah konflik antara Israel dan Palestina.
Menurut pengakuan resmi dari Indar Gorri, Shon Weissman, yang sebelumnya merupakan pemain Granada, “telah mendukung aksi genosida Israel melawan rakyat Palestina dan meminta 200 ton bom dijatuhkan ke Gaza” pada saat yang sama ketika ia berkunjung ke El Sadar.
Tak hanya itu, Indar Gorri juga melakukan protes terhadap kehadiran Shon Weissman dengan membawa spanduk bertuliskan ‘Fuera Shon Weissman, destruyamos el sionismo-fascismo’ yang berarti ‘Keluar Shon Weissman, hancurkan sionisme-fasisme’. Aksi protes ini tentu saja menuai kontroversi di tengah masyarakat.
Namun, meskipun Indar Gorri mengalami intimidasi dari pihak kepolisian terkait protes mereka, mereka tetap teguh pada pendirian mereka. Dalam pernyataan resmi, Indar Gorri menegaskan bahwa mereka akan terus mendukung perlawanan rakyat Palestina dan terus menyuarakan hak-hak mereka.
Tidak ada yang bisa meragukan bahwa liga Spanyol tidak hanya tentang sepakbola, tetapi juga tentang isu-isu sosial yang menjadi sorotan. Kasus penangkapan anggota Indar Gorri ini menjadi bukti bahwa sepakbola bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga cerminan dari kompleksitas kehidupan sosial dan politik di sekitarnya. Semoga kejadian ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam menyikapi perbedaan pendapat dan isu-isu sensitif.